Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang2 sebelum kamu agar kamu bertakwa
(Al-Baqarah: 183)
Dalil tersebut adalah Dalil
Nash yang sangat kuat sebagai pembuktian bahwa puasa itu di wajibkan.
Puasa pula bukan keadaan yang kontemporer sebab pada ayat tersebut jelas
disebutkan bahwa orang-orang terdahulu telah melaksanakannya. Adalah
bull shit ketika seseorang mengatakan bahwa puasa itu hanya bagi yang
mampu (emangnya haji), puasa untuk semua orang yang beriman tegas sekali
pernyataan itu terdapat dalam ayat di atas. Orang yang mengatakan
seperti itu hanya menginginkan pengurangan pembenanan hukum, padahal
dirinya telah mukhallaf terhadap sesuatu hukum.
So, puasa itu nikmat guys kalau kita menikmatinya :)
Okee-oke semua tau kan puasa itu wajib, jangan di ganggu gugat ya kebenaran hukumnya (y)
Berbeda daerah berbeda pula adat istiadatnya, karena kita Indonesia!!
Gag
salah dehh om Mpu tantular kasih nama Bhineka Tungagal Ika, karena
perbedaan merupakan rahmat yang seharusnya sangat di syukuri. Perbedaan
menunjukkan bahwa kita (baca:Islam) itu kaya akan pemikiran, walaupun
secara tak etis saya ingin katakan bahwa ada pengeksploitasian dalam proses berfikir di kalangan para Ulama atau Ketua Ormas uupsss maaaaf :D
Baru
saja kemarin sidang isbat telah dilakukan oleh Pemerintah yang dalam
hal ini diberi kewenangannya pada Kementrian Agama dan dihadiri Ormas2
Islam lainnya, ditetapkan bahwa puasa jatuh pada esok hari dengan metode
hilal, walaupun tidak semua hilal tampak di Indonesia heheeee..
Sedangkan Muhammadiayah, melaksanakan puasa pada hari ini dengan
pertimbangan tahun masehi tentu saaja tidak melalui metode hilal sudah
langsung dapat menentukan awal puasa karena mereka menghitungnya..
Sudah
tampak bukan, betapa beragamnya perbedaan di bumi yang memiliki muslim
terbanyak di dunia ini. Okee sip, kali ini saya ingin menunjukkan
keragaman lainnya tentang puasa di Indonesia tercinta ini, check this
out (baca: cekidot) :
Berhubung abang tertua kami yaitu
Teuku Muhammad Syahrizal, telah merampungkan tulisannya yang merupakan
salah satu keragaman puasa di Indonesia ini dengan judul tulisannya
yaitu Meugang (baca: megang) saya sebagai junior yang paham hukum (baca:
faham, kata siapa urang sunda gag bisa ngomong f pitnah) dalam dunia ini harus berlapang dada untuk tidak lagi mengangakatnya (baca: pembahasan megang) :D
Asmara Subuh/ Nyubuh (untuk orang Aceh/ urang Sunda)
Para pemuda-pemudi, setelah mengikrarkan kesanggupannya dalam nawaitu shauma ghodin an ada'i fardhi syahri ramadhana hadzihi sanati lillahi ta'ala.
Mencoba menyibukkan dirinya pada aktifitas yang sekarang ini telah
mendapat pelarangan oleh Ulama Aceh apalagi kalau bukan asmara subuh.
Aktifitas yang terjadi sama seperti siklus pemilihan Presma ini (apa
hubungan asmara subuh sama pemilihan presma) heheee sama-sama setahun
sekali :D dan sama-sama sering terjadi kontroversi dalam pelaksanaanya
merupakan aktifitas yang sangat diminati oleh wong muda di Indonesia.
Berbekal motor, sepeda, atau yang ingin mengurangi penyakit alzemanya
hanya membawa sepasang kaki saja untuk sama-sama berasmara dalam
suasana subuh tersebut.Tak beda jauh dengan Aceh yang memiliki sebutan
asmara subuhnya, urang sunda juga ada penyebutan tersendiri yaitu
Nyubuh. Menghilangkan kata di depannya dari Asmara Subuh dan mengganti
kata Subuh menjadi Nyubuh. Sama maknanya berbeda penyebutannya, itulah
sekali lagi keragaman Indonesia :)
Ngabuburit
Secara harfiah kata tersebut merupakan kata yang di resepsi
(diterima) oleh orang -orang yang berada di wilayah NKRI. Bukannya mau
nyombong ni, saya sebagai anak yang berdarah sunda merasa bangga karena
bahasa kami diterima & dipakai oleh WNI. Dalam KBBS (kamus besar
bahasa sunda :D) ngabuburit memiliki arti nyore-nyore
pada bulan Ramadhan. Aktifitas ini juga merupakan kegiatan rutin yang
telah menjadi adat istiadat orang Indonesia ketika menjelang berbuka
puasa. Aceh tidak memiliki perbedaan akan nama aktifitas ini saya lansir
dari pernyataan kakak tertua kami yaitu kak Zera Agustina, hanya saja
kadang kala di Aceh menyebutnya dengan sebutan wet-wet seperti yang dikatakan oleh Abang tertua kami yaitu bang Hasanusi.
Nah, beragam sekali bukan Indonesia kita..
Pernahkah membayangkan apa yang terjadi jika semua orang memiliki mind set
yang sama terhadap sesuatau hal, hampa banget. Proses pembelajaran
bakalan stak pada posisi yang beragumen sama & setuju. Oleh karena
itu, perbedaan hadir untuk membuktikan betapa kayanya kita :)
Saya atas nama Via Nurjannah yang dilahirkan karena perbedaan suku, daerah & adat istiadat menyatakan bahwaa Saya Bangga Menjadi Orang Indonesia!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar