My Surveii
Hari pertama survey, diawali dengan insiden
gag adanya pak Geuchik (kalo orang di pulau jawa menyebutnya pak RT) di tempat…
Alhamdulillah pada hari kedua, karna sudah
di konfirmasi sebelumnya, pak gechik dengan kerelaannya bersedia untuk saya
tanyai beberapa pertanyaan dan sekalian saya meminta keijinan dari beliau untuk
mendata kampong LAMBADEUK ini….
Tetapi setelah itu, trouble kedua pun
terjadi, data2 yang di kasih oleh pak geuchik hanya sekaligus 1 kampung bukan
per dusun, jadi saya mencari kembali nama2 warga per dusunnya……………
Dalam pencarian data2 mengenai nama2 per
dusunnya, berbagai tantangan saya lalui seperti : Jutek’a ibu2, Acuh’a ibu2,
bahkan sampai di Bohongi oleh seorang bapak2………
Tetapi Alhamdulillah sekali, akhirnya saya
mendapatkan data2 warga per dusunnya…..
Stelah selesai Shalat Jum’at, saya memulai
untuk mewawancarai,
diawali dengan dusun Bate Masah………
Koresponden pertama adalah pak Syaifullah
berhubung Bapak tidak ada di rumah, jadi saya berinisiatif untuik mewawancarai
Istrinya saja yaitu ibu “
“ yang berorofesi sebagai Guru. Setelah selasai saya wawancarai, dan
bang rudi menelepon kemjudian mengatakan bahwa saya harus mengulangi wawancara
tersebut karena yang harus di wawancarai harus betul2 orang yang ada di Khis
Gridnya. “Saya langsung lemas….”. Alhamdulillah Istri pak Syaifullah
mengijinkan saya untuk datang kembali Ba’da Magrib nanti…….
Setelah saya “hengkang” dari rumah pak
Syaifullah, saya melanjutkan ke rumah Pak Razali di rumah bapak itu, saya di
sambut dengan baik dan keluarga bapak Razali juga sangat Welcome sama saya.
Tetapi, yang saya wawancarai bukanlah pak Razali melainkan Istri beliau yaitu
Ibu Nadia…
Saya merasa heran sekaligus kagum denagn
pak Razali, karena walaupun beliau tidak bisa membaca dan Istrinya (Koresponden
kami) bisa membaca, hamper seluruh pertanyaan yang saya ajukan di jawab oleh
pak Razali (bukan Istrinya) dengan KEEEEEEEERREEEEEENNNN …………….. :D
Banyak pertanyaan2 yang di jawab seperti
seorang yang Intelektual dengan gaya
seperti pak Habibie, Keren deh pokoknya………
Karena Film kesukaan saya sudah mulai, saya
langsung menyelesaikan wawancara hari ini, cooooooozzzzzzz saya survei’a dekat
rumah……..hhoooooohooooooooohoooo
Malam harinya, saya melanjutkan wawancara
di dusun Bate Masah…….. Dengan udara laut yang ga dingin tapi dngin bacut juga
seccccchhhhhhhh,,,,,, saya berbegas meluncur ke desa yang jaraknya kurang lebih
eeeeemmm 1,5 km dari rumah saya, tanpa mengenakan jaket dan di dampingi oleh
ibu saya dan sambil di puuuuuuuttt angen bacut saya membawa mando putih saya……
Diawali dengan rumah ibu2 yang kaya’a suka
banget senyum, yang saya juga gag ngerti pa maksud dari senyumannya itu
haaaaaaahaaaaaah……..
Awalnya, ibu itu gag mao di wawancaarai
karena beliau bilang “saya gag ngerti apa2” tapi saya membujuk ibu itu,
walaupun sebetulnya saya gag da niat tuk maksa ibu tapi maaaaaafffff ya ibu,
nie tuntutan profesi hhhaaaaaaaahhhhhhhaaaaa………
Berikutnya, saya menuju desa Bate Masah
dari desa Lampoh Sukun tempat dimana saya mewawancarai ibu yang suka ketawa itu
hahahahahahah PEACE buk !!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Meluncur ke Responden ke 4, adalah seorang
janda yang hanya hidup sendiri di rumahnya teapi memiliki 4 orang anak yang gag
di ketahui keberadaannya sekarang…..
Ibu ini mengatakan kepada saya bahwa : “ neuk dalam rangka apa kah malam
jak rumoh ibu ??? dari cara beliau manetap saya ada kecurigaan yang tampak dari
guratan wajahnya yang mulai ada kerutan di bawah matanya…
Sampai pada wawancara terahir kami ibu itu
brtanya : “apa kalau saya teken(tanda tangan) ini, saya akan di bawa ke Jakarta neuk??????????
Dalam hati saya, akhirnya saya mengetahui apa yang ibu ini takutkan sedari
tadi…….. Kemudian saya menjawab : “hana mak, nyoe kon Penculikan”
HEHEHEHEHEHEHEHE Abis gag tau mw blang pa pke bahasa Aceh…
Ok setelah itu kami (me nd my mom) pulang,
coz dah ciap wawancaranya lagian gag sanggup lagi kami lepi that di citu ………….
Keesokan harinya, dimulai dari rumah pak Geuchik untuk mengembalikan
data2 warganya, kemudian saya langsung meluncur ke Responden yang ke 5 yaitu
seorang mantan Geuchik yang saya juga baru tau kalaw kaka letting saya tinggal
juga di rumah pak Geuchik itu……….
Terpesona saya, kepada beliau karena dari sepengelihatan saya sepertinya
bapak itu berwibawa sekali dan sangat ramah terhadapa saya………………
Mencari cari Responden berikutnya, sampai
beberapa rumah taq kiunjung dapat karena hari pun sudah terik sekali dan saya
pun sudah ‘deuk’, akhirnya saya menyelesaikan pencarian hari ini…..
Sore harinya, saya mulai dengan seoarang
bapak yang akhirnya saya ketahui bahwa bapak tersebut sama dengan alamamater
saya yaitu IAIN Ar-Raniry walaupun nampaknya pasangan suami istri ini masih
muda, tetapi sangat harmonis jadi PENGEN ….
Sayab juga mendapat perlakuan istimewa dari
istri bapak ini, ternyata saia di suguhkan minuman ALHAMDULILLAH ya ALLAH,
tetapi setelah saia meneguk minumannya tiba2 ada incident yang mewarnai
penelitian saya pada koresponden ini ternyata saya dateng taq tepat pada
waktunya, ketika sudah lebih dari setengah pertanyaan ternyata bapak itu sedang
buru2 untuk pergi kerja dan sedang di tunggui juga oleh kwan’a…….
Karena saya merasa gag enak, maka saya
bilang kalau menyudahi sasja pertanyaannya dan saya segera sms bang Rudi. Ini
memang ketentuan dan sudah menjadi prosedur ketika sedang mewawancarai
responden, apanila sudah selesai wawancara maka pengawas kami (bang rudi) akan
berbicara langsung dengan koresponden…. Kemudian, saya yang menelepon bang rudi
karena saya gag sabar dari tadi sudah saya sms tapibelum di tlpon2…….. Setelah
selesai di wawancarai oleh bang rudi, maka bapakitu pun segera pergi bekerja………
dan Allah memang mengetahui apa yang umatnya lakukan, ternyata tlpon saya belum
terputus , percakapan saya dengan pak ‘Muhajjirin’ masih di dengar oleh bang rudi………….
Wiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhh saya mulai
merasa merinding disco nie, tiba2 hp saya berbunyi setelah beberapa saat tadi
saya baru saja matikan ternyata bang rudi yang meneleppon lagi……………………. Saya
pun mengangkatkanyaa, dan 1 kata pertama yang di tanyakan oleh bang rudi adalah
: “tadi semua pertanyaan sudah terjawab dan di tanyakan semua via??” saya
menjawab: belum bang, bapaknya tadi buru2 bang jadi saya berencana melanjutkan
pertanyaan’a dengan istrinya……….
Banyak pertanyaan2 yang di ajukan abang
itu, nada’a seperti gag percaya sama saya, sepertinya bang rudi gag bisa terima
dengan penjelasan saya, jadi SUUDZON kan
saya……..
Semenjak kejadian itu, setelah bang rudi
mewawancarai responden via hand phone tidak langsung di tutup telponnya saya
juga tidak tau maksudnya apa, tapi saya berkeyakinan bang rudi ingin memastikan apakah saya mewawancaai
responden sampai tuntas atau belum…. Kan SUUDZON lagi saya jadinya………
Berlanjut ke hari berikutnya, saya
mewawamncarai seorang bapak yang akan pergi bekerja tapi, dengan keikhlasannya
dan kebaikan istrinya bapak itu mau melungkan waktunya untuk di wawancarai oleh
saya……..
Setelah selesai wawancara kemudian bang
rudi telepon, saya merasa kaget juga sedih karena hal yang pertama di tanyakan
oleh bang rudi adalah “ sudah habis semua via yang kamu
bacakan??????????????????????? Pertanyaan ini menjurus ke tidak percayaan dia
terhadap saya, ini menurut FEELING saya lagi sech tapi emang kaya’a gitu…….
Hoooohhhhhhhhooooooohooooo SUUDZON lagi kan
saya……..
Ternyata saia memnyadari jadi SURVAIER
bukan pekerjaan yang cocok untuk saiiiaaaaa karena saia orang’a gag enekan ma
orng --” maksudnya, saaia lebih mengutamakn perasaan, pekerjaan
orang lain ketimbang pekerjaan sendiri……..
Karena hari ni saya gag enak badan (agak
demam bacut) saya pun menyudahi tugas saya pada pukul 09:00…….
Ba’da magrib saya pergi lagi kerumahnya pak
kechik untuk memiinta stempel dan tanda tangan dan kebetulan juga pak kechik
adalah Responden saya yang terahir, tetapi ketika saya sudah sampai rumah
beliau kebetualn pula di kampong yang saya teliti ini sedang ada kenduri orang
meninggal jadi pak kechik pun taq berada di tempat……………
Ya sudah laaaaaaaaahhhhhhh taq ape2………..
Keesokan harinya, dengan tubuh saya yang
bersuhu 38,5 drajat celcius dan cuaca yang mendung di barengi hujan yang cukup
lebat tanpa memakai jas hujan saya
meluncur kembali ke rumah pak kechik……..
Dengan hanya memakai sarung beliau keluar
dari kamarnya, saya sadar kalo saya udah ngeganggu dan merepotkan banyak orang
dalam penelitian dan tugas saya ini tapi, ini memang resiko dan tanggung jawab
saya dalam memegang amanah sebagai seorang SURVEIRER……..
Alhamdulillah ,,,,, ahkirnya survey saya
sudah selesai dengan di barengi dan di tandai oleh hujan yang mengguyur tubuh
saya……..
Dah capek ahhhhh,,,,, tulisan iini saia
kerjakan selama saya melakukan survey, saat taq wawancara saya menyempatkan
diri untuk tulis…………
Maaf ya kalo kepanjangan dan kalo kata2’a
gag nyambung………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar